REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang perayaan natal, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) meminta umat Islam menghormati keyakinan dan ritual keagamaan lain. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj. Ia menjelaskan, Al-Quran mengajarkan untuk menghormati keyakinan yang berbeda dengan prinsip bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
Menurutnya, Menghormati keyakinan agama orang lain bukan berarti harus terlibat dalam keyakinan yang dianut oleh mereka. Prinsip ini juga berlaku ketika mereka menghormati keyakinan umat Islam. Toleransi bukan berarti ikut merayakan ritual kegamaan umat Kristiani. Selain itu, menghormati keyakinan masing-masing artinya tidak menganggu kebebasan umat lain dalam menjalankan ibadah.
"Toleransi dalam Islam sangat jelas. Menghormati keyakinan sebagai pilhan hidup seseorang," ujar Said Aqil Siraj kepada ROL, Kamis (11/12).
Ia menambahkan, jika bentuk toleransi yang ditunjukan umat Islam dengan cara melindungi keamanan tempat tinggal umat kristiani saat sedang menjalani ibadah agar terhindar dari pencurian maka bentuk toleransi seperti ini tidak maslaah. Hanya saja, sebaiknya pengamanan tidak dikakukan di tempat ibadah. Karena dapa merusak kerukunan umat beragama.