REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ustaz Abdan, pengasuh sekaligus pengajar pesantren tahfidz tak sabar lagi untuk berbagi ilmu kepada santri dan keluarganya. “Saya merasa lebih semangat ingin buru-buru pulang untuk berbagi ilmu,'' ungkapnya kepada Republika, akhir pekan lalu.
Bukan tidak betah mengikuti pelatihan 1000 Muallim Al Quran ini, Ustaz Abdan sudah tak sabar lagi untuk mempraktekkan ilmu yang didapat selama pelatihan kepada istri dan anak saya, kemudian keluarga, warga sekitar dan ummat.
Selama pelatihan, ia mempelajari dan mengcopy metode pesantren Ustadz Bobby mulai dari para santri bangun tidur, menghafal Al Quran dan Hadits, bermain, mandi, makan sampai tidur lagi. ''InsyaAllah saya akan terapkan metode yang sama di pesantren saya”, ujar Ustadz Abdan.
Ia berharap keberkahan dari metode menghafal Al Quran yang didapat dari Ustaz Bobby. Dengan metode ini, ustaz yang menyelesaikan S1 di Libya dan S2 Jurusan Tafsir Alquran di Yordania, optimistis mampu membuat anak-anak maupun orang tua tersenyum ketika menghafal Al Quran.
Lain lagi yang dirasakan Mardiana, seorang ibu berumur 66 tahun usai mengikuti pelatihan yang digelar Askar Kauny. Awalnya, ia mengaku ragu ketika akan mengikuti pelatihan. Usianya yang senja membuatnya berpikir ulang apakah masih sanggup menghafal Alquran.
Namun, Mardiana tampak semringah setelah selama tiga hari dua malam mengikuti pelatihan Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum di Ma’had Askar Kauny Cijulang,Bogor.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali bisa mengikuti pelatihan ini. Selama ini saya menghafal Al Quran sangat susah. Alhamdulillah, sekarang saya sudah mendapatkan metode menghafal dengan mudah. Saya tak lagi khawatir dengan usia saya,” ujarnya penuh syukur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika