REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendara Umum, Pengurus Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai toleransi itu harus disikapi secara proposional. Selain itu, masyarakat juga perlu menyikapinya dengan hal yang wajar saja.
Menurutnya, masyarakat juga perlu tahu batas-batas yang tidak bertentangan dengan keyakinan dan budayanya masing-masing. “Ini dilakukan agar sikap toleransi masyarakat bisa tepat berdasarkan keyakinannya masing-masing,” jelas Anwar.
Seperti diketahui masyarakat Indonesia selalu melakukan sikap toleransi yang keliru. Selama ini masyarakat selalu menggunakan atribut natal sebagai wujud toleransi.
Berkaitan dengan hal tersebut, banyak pihak yang menanggapi. Ada beberapa pihak yang membolehkan penggunaan atribut tersebut. Namun sebagian tokoh agama Islam menegaskan tindakan tersebut tidak perlu dilakukan dan sebaiknya dihindari.