Senin 08 Dec 2014 19:40 WIB
Atribut Natal

HTI: Pakai Atribut Natal Bukan Termasuk Toleransi

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
 Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto  mengatakan, sikap toleransi yang seharusnya dilakukan umat Islam itu sudah diatur dalam Alquran, surah al-Kafirun ayat 6. "Lakum diinukum waliyadiin, Hal ini berarti, untuk kamulah agamamu dan untuk akulah agamaku," kata Ismail kepada ROL, Senin (8/12).

Ismail menyatakan, dengan membiarkan umat lain melakukan perayaan sudah cukup menunujukkan sikap toleransi. Menurutnya, sikap 'membiarkan' ini sudah sesuai dengan pedoman agama Islam, Alquran.

Jadi, kata Ismail, umat Islam diharapkan tidak mencampuri toleransi dengan berbagai ragam kegiatan natal. "Seperti merayakan bersama, pakai atribut natal dan ucapan natal," jelas Ismail. Menurutnya, tindakan tersebut bukan termasuk ke dalam sikap toleransi yang sesuai dengan ajaran Islam.

Menurutnya, sikap mengizinkan umat lain merayakan natal sudah cukup untuk dilakukan. Selain itu, umat lain juga diharapkan tidak memaksa umat Islam memakai atribut natal. Menurutnya, jika ini bisa dilakukan, maka sikap toleransi yang diinginkan sudah terwujud bagi kedua belah pihak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement