Senin 08 Dec 2014 13:48 WIB

Ustaz Felix Siauw: Toleransi itu Memahami Bukan Mengakui

 Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pekerja sebuah restoran cepat saji di Banten, Ahad (7/12), mengenakan atribut Natal berupa tanduk rusa sebagai bagian seragamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam perlu memahami makna dari toleransi. Hal ini disampaikan

Ustaz Felix Siauw dalam akun twitter pribadinya @Felixsiauw, Senin (8/12).

Ustaz @felixsiauw mengatakan, "Toleransi itu memahami bukan mengakui, membiarkan bukan membenarkan| apalagi ikut memakai atribut agama lain, itu bukan ajaran Islam," kata dia.

Sebelumnya, ustaz Erick Yusuf mengatakan, hukum umat Muslim mengenakan atribut atau bahkan ikut dalam perayaan hari besar agama lain adalah tasabuh. Jika melakukan tasabuh berarti melanggar perintah agama atau hadist Rasulullah Muhammad SAW.

Akan tetapi, kata Ustaz Erick, ada rukhsah yang bermakna keringanan atau pengecualian untuk persoalan yang memang dirasa darurat. Dia mengambil satu contoh kasus perusahaan atau toko-toko di pusat perbelanjaan yang umumnya mengharuskan karyawannya mengenakan atribut Natal untuk menyambut ataupun merayakan hari raya tersebut.

Akan tetapi, tetap dengan catatan, bila masih diperbolehkan memilih, karyawan tersebut wajib menolak mengenakan atribut Natal tersebut. "Tidak bisa diganggu gugat, harus memilih menolak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement