Sabtu 06 Dec 2014 07:15 WIB

Masjid Pertama di Alaska akan Berbagi Tempat Parkir dengan Gereja

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan masjid di Alaska
Foto: Youtube
Pembangunan masjid di Alaska

REPUBLIKA.CO.ID, ALASKA -- Muslim di Alaska akhinya bisa membangun masjid pertama mereka. Muslim Anchorage telah mengumpulkan dana hingga dua juta dolar AS untuk membangun masjid berukuan 15 ribu kaki persegi.

Tapi, mereka masih harus menambah dana  hingga 1 juta dolar AS lagi agar bisa menempatkan dua menara di atas atap masjid. Wakil Presiden Islamic Community Center Anchorage Alaska (ICCAA) Sam Obeidi mengatakan Anchorage  kini semakin menjadi tujuan bagi umat Islam.

Saat ini, jumlah umat Islam di daerah tersebut mencapai 3000 jiwa. Di saat banyak masjid di Amerika terikat pada kelompok etnis tertentu, penggunaan masjid ini untuk shalat Jumat memungkinkan umat Islam dari Pakistan, Gambia, Somalia, Mesir, Palestina, Irak untuk berkumpul menjadi satu jamaah.

"Mereka (berkulit) putih, hitam, coklat," ujar Obeidi, seperti dikutip ALjazeera.

Meskipun sudah membangun masjid, ICCAA saat ini belum memiliki imam. Komunitas muslim tersebut menginginkan seorang imam yang bisa memahami kondisi di wilayah tersebut. Lahir dan besar di Anchorage sehingga bisa mengayomi masyarakat sekitar.

Sembari menunggu selesai dibangunnya masjid ini, muslim disana melakukan shalat jamaah di sebuah toko dekat sebuah mal. Masjid baru ini nantinya akan berbagi tempat parkir dengan gereja Presbyterian. Sejauh ini, tidak ada masalah dalam komunikasi antar dua umat beragama tersebut.

Masjid Alaska ini merupakan salah satu bangunan di amerika yang sengaja dibangun untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan komunitas muslim. Populasi muslim diperkirakan meningkat dua kali lipat. Jumlah muslim meningkat dari 2,6 juta atau 0,8 persen dari total penduduk menjadi 6,2 juta penduduk atau 1,7 persen pada tahun 2030.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement