Senin 01 Dec 2014 16:59 WIB

Manajemen Masjid Masih Dikelola Tradisional

Rep: c60/ Red: Agung Sasongko
Masjid Langgar Tinggi, Pekojan, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Langgar Tinggi, Pekojan, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Agama mengakui konsep pegelolaan masjid secara profesional memang sangat minim. Sebab, kebanyakan masjid di Indonesia masih banyak dikelola secara tradisional.

“Manajemen masjid kita masih banyak dikelola secara tradisional, tidak diurus secara profesional,” ujar Sekjen Kemenag, Nursyam kepada ROL, Senin (1/12).

Dia mengatakan, kebanyakan takmir masjid hanya bertugas untuk melakukan program ala kadarnya. “Kebanyakan takmir tradisional hanya melakukan penyelengaraan shalat, pengajian, dan kegiatan seadanya,” ujar dia.

Namun, Nursyam menyatakan bahwa Kemenag memiliki beberapa memiliki program untuk membantu pengelolaan masjid. Setidaknya ada tiga program yang sudah disiapkan untuk menunjang pengelolaan masjid.

Program itu, peningkatan sarana dan parana,  bantuan kegiatan mushala dan pelatihan managemen masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement