REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor menggembleng mahasiswa baru dengan nilai-nilai ahli sunah waljamaah melalui "Camp Aswaja".
Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU-IPB) Achmad Mujib di Bogor, Jawa Barat, Minggu, menjelaskan "Camp Aswaja" itu adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh pihaknya untuk mengenalkan ke-NU-an lebih dalam lagi kepada mahasiswa baru.
Pengertian umum ahli sunah waljamaah (aswaja) adalah orang-orang yang mengikuti sunah Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya, dan dalam memahami dan mengikuti sunah rasul mereka meneladani praktik dan pemahaman para sahabat, dan orang yang mengikuti mereka, termasuk ulama.
Mujib menjelaskan bahwa setiap tahun nama kegiatan berbeda-beda menyesuaikan tema acara. Namun, esensi dari rangkaian kegiatan sama.
Untuk kegiatan 2014, kata dia, tema yang diusung adalah "Yang Muda yang Beraswaja".
Masa pengenalan Aswaja kepada mahasiswa baru, kata dia, menghadirkan pembicara-pembicara yang mengenal tentang NU lebih dalam.
Rangkaian kegiatan "Camp Aswaja" diawali tilawatil Quran, sambutan-sambutan, diskusi kelompok terarah (FGD) mengenai aswaja, pemberian materi, sesi tanya jawab dan penutup.
"Setelah mengikuti kegiatan itu, diharapkan peserta akan mampu mengambil sikap dengan bijak bagaimana menghadapi perbedaan yang selama ini sering kali menjadi kontak batin tersendiri bagi mahasiswa," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, salah satu pemateri, yakni Ustaz Khotimi selama 45 menit memaparkan seputar akidah aswaja.
Ia menjelaskan bahwa pada zaman sekarang sering kali muncul pernyataan kembali ke Alquran dan hadis serta membidah hal-hal di luar itu.
Menyikapi hal tersebut, kata dia, sudah semestinya rujukannya adalah kembali ke hadis Rasulullah Muhammad SAW yang intinya bahwa jika ada sesuatu yang tradisi yang baru, selama itu membawa kebaikan, diperbolehkan, dan justru mendapatkan pahala.
"Melihat perkembangan zaman yang sangat tidak terduga, kita harus berijtihad karena tidak semua permasalahan tersurat dalam Alquran, dan Quran berbicara tentang permasalahan secara global," katanya.
Atas berbagai materi yang luar biasa, peserta menyambut antusias kegiatan itu, dan diwarnai pertanyaan-pertanyaan yang kritis.
Kegiatan juga diisi musyawarah pemilihan ketua angkatan 51.
Dalam musyawarah tersebut didampingi oleh Ketua KMNU IPB Achmad Mujib.
Sistem musyawarah ini diawali dari uji keberanian dengan memberanikan diri sebagai kandidat calon ketua dari angkatan 51 untuk menjadi ketua angkatan.
Ada tiga orang calon ketua "nahdliyin" dan empat orang "nahdliyat".
Ketujuh calon disuguhi sederet pertanyaan dari para peserta sehubungan dengan keseriusan dan kesanggupan menjadi ketua angkatan KMNU 51.
Kemudian, ketujuh calon dibawa keluar. Di sisi lain, dalam ruangan, melakukan musyawarah bersama-sama.