REPUBLIKA.CO.ID,QOM--Para intelektual dan ulama Muslim membahas strategi untuk keluar dari krisis kelompok aliran Takfiri yang dianggap menyebarkan paham radikalisme.
Kongres Dunia Ulama ini memang diselenggarakan khusus membahas Takfiri dari sudut-pandang para ulama sejak Ahad (23/11) lalu.
Di salah satu komisi, seorang alim ulama Afghanistan Ahmad Shah Ahmadzi memperingatkan majelis bahwa tren mengikuti aliran tersebut karena ketidaktahuan umat Islam.
“Kelompok Takfiri memanfaatkan ketidaktahuan merekadengan mempromosikan radikalisme di kalangan umat Islam,” cetus Ahmadzi dikutip dari Reuters, Senin (24/11).
Seorang ulama dari Republik Azerbaijan, Shahin Hassanli mengatakan bahwa para ulama dunia Islam, dengan menjaga persatuan, harus mencoba untuk menemukan cara praktis dan ilmiah untuk memecahkan masalah ini.
Ide Takfiri, ujarnya, adalah bentuk menyimpang dari praktik keberagamaan. Imam shalat Jumat Sunni Zahedan di Provinsi Sistan dan Baluchistan Mowlavi Abdul-Hamid menggarisbawahi perlunya perhatian oleh semua umat Islam menghadapi situasi sensitif saat ini.
“Kita harus tahu semua tantangan dunia Islam dan mempertimbangkan serta memeriksa semua taktik dengan hati-hati," katanya.