REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga filantropi Al-Azhar Peduli Umat membuat dua program khusus untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kedua program tersebut ditujukan untuk waktu jangka pendek dan jangka panjang.
"Memang secara alami akan terjadi peningkatan kemiskinan karena kenaikan harga BBM. Bahkan mereka di batas sejahtera boleh jadi terkategori miskin,” jelas Direktur Al-Azhar Peduli Umat, Harry Rachmat, Kamis (20/11).
Untuk itu, tahap awal untuk mengantisipasi situasi darurat, Al-Azhar Peduli Umat memberikan bantuan yang bersifat konsumtif berupa uang tunai yang langsung dibagikan setelah pengumuman kenaikan harga BBM.
Ia menjelaskan, untuk program jangka panjang telah dimulai sebelumnya. Untuk kaum dhuafa di desa-desa, Al-Azhar Peduli Umat membuat Mengurangi Angka Belanja. Program ini mengajak masyarakat desa untuk menanam sayuran di halaman rumah seperti cabai, tomat, dan terong.
Jadi ketika harga cabai naik, kaum dhuafa di desa tidak akan merasakan dampaknya. Sehingga mengurangi angka belanja dan mewujudkan ketahanan pangan.
Sedangkan untuk masyarakat miskin di kota, Al-Azhar Peduli Umat membuat program yang bernama Rumah Gemilang Indonesia. Program ini ditujukan untuk remaja yang putus sekolah.
Remaja tersebut dididik selama enam bulan dan diharapkan nantinya memiliki keterampilan sehingga bisa bekerja atau usaha.