Rabu 19 Nov 2014 12:45 WIB

Muslim Ini Hadiri Diskusi Keagamaan di Gereja Sinode

Rep: C85/ Red: Winda Destiana Putri
Muslim Inggris
Foto: AP
Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Untuk pertama kalinya, seorang Muslim Inggris menghadiri sebuah diskusi keagamaan yang diadakan di Gereja Inggris Sinode di London.

Diskusi yang juga dihadiri oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby ini, dibahas tentang penderitaan yang dialamai kaum minoritas di Irak dan Suriah selama ini.

Dialah Fuad Nahdi, seorang Muslim yang membacakan doa dalam kepercayaan Islam dan kemudian menyapa para hadirin dengan ucapan 'salaam aleikum'. Fuad Nuadi sendiri adalah kepala sebuah organisasi keagamaan bernama Radical Middle Way.

"Penganiayaan terhadap orang Kristen di Irak dan Suriah adalah keji dan benar-benar tidak dapat diterima untuk setiap manusia yang waras. Tapi kita tidak boleh lupa bahwa umat Islam telah menanggung beban dari kalangan ekstrimis ini," kata Nahdi dalam sambutannya.

Fuad menambahkan, selama ini ribuan atau bahkan puluhan ribu orang tewas dalam beberapa tahun terakhir di dua wilayah tersebut. "Dan mereka akan terus mati jika kita berpura-pura mengabaikannya," kata juru kampanye Kenya kelahiran, di depan para hadirin yang sebagian besar non-Muslim.

Selama pidatonya, Nahdi menyebut jihadis Islam yang mengusung kekerasan sebagai "idiot" dan mengutuk diskriminasi terhadap orang-orang Kristen.

Dia juga mengatakan bahwa umat Islam yang tidak mematuhi ideologi ekstremis telah menderita dalam jumlah yang lebih besar.

Nahdi juga berbicara tentang tumbuhnya kemarahan di kalangan anak muda Muslim di Inggris sebagai reaksi terhadap kritik yang mereka hadapi karena tindakan ekstrimis.

"Semua tekanan pada kita adalah untuk mencoba dan membenarkan hal-hal yang tidak dapat dibenarkan," katanya, menyerukan eksistensi damai dan kerjasama "melawan kebodohan" oleh orang-orang Kristen dan Muslim.

Nahdi juga menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar The Guardian bahwa ia berharap penampilannya "sebagai Muslim pertama" yang menghadiri pertemuan Sinode Umum menunjukkan bahwa pengikut agama-agama besar dapat bersatu tanpa kekerasan.

Gereja Inggris Sinode adalah gereja ibu dari Komuni Anglikan global, yang memiliki sekitar 80 juta pengikut di lebih dari 165 negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement