REPUBLIKA.CO.ID,
Tuan Guru Bajang memiliki pandangan yang sama. Doktor dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, yang merupakan satu-satunya gubernur di Indonesia yang hafal Alquran, berharap kehadiran tiga santri Daqu Gaza yang didampingi pembimbing Rumah Tahfidz Daqu Gaza, Muhammad Qadduroh, bisa menjadi motivasi bagi masyarakat NTB, teruaama anak-anak untuk mencintai Alquran.
''Ini bukti nyata, Allah SWT telah memudahkan kitab suci Alquran untuk dipelajari dan dihafalkan oleh umat Islam. Terbukti, anak-anak Gaza yang dalam kondisi tidak aman saja, mampu mempelajari dan menghafal Alquran dengan baik,'' ujar Tuan Guru Bajang.
Hj Erica Zainul Majdi menambahkan, ''Mestinya ada kesadaran pada anak-anak Indonesia umumnya dan anak-anak NTB khususnya, kebahagiaan itu bukan karena mendapatkan gadget yang baru, melainkan karena mampu menghafal ayat-ayat Alquran,'' jelas Hj Erica Zainul Majdi.
Jumat malam itu, Pendopo Gubernur yang terletak di Jalan Pejanggik No. 12 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terasa istimewa dengan hadirnya tiga santri Daqu Gaza, Palestina. Mereka berada di NTB sejak Kamis (6/11) dalam rangka rihlah dan silaturahim bersama umat Islam dan ulama NTB.
Selain diterima Gubernur NTB di Pendopo Gubernur, ketiga santri Daqu Gaza yang datang ke Indonesia menghadiri Wisuda Akbar Pesantren Daarul Quran pimpinan Ustaz Yusuf Mansur 25 Oktober lalu, santri Daqu Gaza juga diterima Bupati Lombok Tengah H Suhaili Fadly Thohir, para ulama serta masyarakat Lombok Tengah di alun-alun Kastura, Jumat (7/11) pagi.
Salim mengungkapkan, perjalanannya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan selama berada di Indonesia.