Rabu 05 Nov 2014 14:41 WIB

Gus Solah: Dorong Santri Berwirausaha Cerdas Berbasis Syariah

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Solahuddin Wahid
Foto: Antara
Solahuddin Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengasuh Pondok Pesanteren Tebuireng Jombang Jawa Timur Salahuddin Wahid mengungkapkan, kemandirian ekonomi pesantren adalah niscaya dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Maka, faktor utama pendukung hal tersebut adalah dengan memunculkan santri-santri yang gemar berwirausaha, di samping ia tak ketinggalan dalam memperkaya pengetahuan dan wawasannya.

Sayangnya, akhir-akhir ini sulit ditemukan para santri yang memiliki minat berbisnis. Maka dari itu, penting bagi para pengasuh pesantren untuk mendorong para santri agar terbiasa bekerja sama dan membangun jiwa wirausaha.

"Bukan sekadar basa-basi atau bekerja tanpa hasil, tapi membentuk karakter wirausaha di diri santri," tuturnya pada acara Bincang Nasional Pemberdayaan Lembaga Pesantren dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Ekonomi Serta Mendorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di kantor Bank Indonesia Surabaya pada Rabu (5/11).

Globalisasi, kata Gus Solah, sapaan akrabnya, adalah suatu keniscayaan yang mendatangkan tantangan juga peluang di antaranya dalam perdagangan dan investasi antarnegara.

Ia mengingatkan, ''Jangan sampai, Indonesia yang ekonominya dinilai masih jauh dari negara lain hanya akan dijadikan obyek penghasil keuntungan bagi negara lain.''

Makanya, peran pesantren dan santri harusnya dominan dalam mengawal penguatan ekonomi syariah Indonesia. Dan semua itu dimulai dari membangun jiwa wirausaha. "Ini mudah diomongkan tapi sulit dilaksanakan," katanya berulang ulang.

Menurut dia, peran guru berkualitas menjadi penting guna mendidik santri cerdas di bidang agama, akademik maupun wirausaha. Meski kenyataannya, mutu guru masih menjadi masalah yang paling utama di negara ini. 

''Tapi langkah perbaikan mesti dilakukan sejak hari ini, misalnya dengan melakukan pendidikan guru yang intensif serta perekrutannya yang selektif,'' ujarnya menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement