Rabu 05 Nov 2014 11:02 WIB

Bangun Ekonomi Pesantren, Menag Petakan Trilogi Potensinya

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Koperasi pesantren.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Koperasi pesantren. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pesantren merupakan produk asli Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan, ia memiliki ciri khas kelembagaan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain yang ada di negara manapun selain Indonesia.

Memperhatikan hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memetakan tiga trilogi pesantren sebagai bekal potensi pengembangan ekonominya.

"Ada tiga hal yakni dari segi pola pendidikan, aspek keagamaan dan aspek sosialnya," kata menag pada acara Bincang Nasional Pemberdayaan Lembaga Pesantren dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Ekonomi Serta Mendorong Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di kantor Bank Indonesia Surabaya, Rabu (5/11).

Khusus untuk aspek sosial, Menag memaparkan keberadaan pesantren berpotensi dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Sebab, santri di pesantren, selain belajar keagamaan juga terbiasa dididik mandiri sekaligus terbiasa bersinggungan dengan manusia lainnya yang beragam dalam kehidupan sehari-hari.

Makanya, pemerintah harus sigap dan secara sinergi menyiapkan kestaraan regulasi, kesetaraan program dan kesetaraan anggaran, agar pesantren tidak melulu ketinggalan dengan lembaga negara lainnya.

Hal ini penting. Sebab pesantren menjadi salah satu bagian terbesar yang menyangkut dengan kepentingan masyarakat. Faktanya, lanjut Menag, minat masyarakat untuk menempuh pendidikan di pesantren semakin menguat.

Disebutkannya, sampai 2012 jumlah pesantren yang terdata di Kemenag tercatat sebanyak 27.230. Dibanding tahun 1997, kenaikannya sangat pesat, karena kala itu, jumlah pesantren yang tercatat baru sebanyak 4.196 buah.

Sementara itu, jumlah santrinya pun tinggi se-Indonesia yakni sebanyak 3.004.807 atau 79,93 persen untuk santri mukim, dan sebanyak 754.391 untuk santri non mukim.

Karena itulah, ia mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia yang menyelenggarakan acara bincang nasional, yang nantinya akan membahas tentang pemberdayaan ekonomi pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement