Selasa 04 Nov 2014 22:36 WIB

PBNU: Amanah Kebangsaan Mengharuskan Tolak ISIS

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirajd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA ---  Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menegaskan, Indonesia mengemban dua amanah besar, yaitu amanah agama dan kebangsaan. 

Selanjutnya, menjaga amanah itu menjadi komitmen bersama dalam menjadikan agama sebagai landasan membangun peradaban.

"Jadi, kita menolak bentuk aliran dan bentuk negara serta khilafah apa pun, kecuali khilafah nasionalis. Dalam hal ini ISIS itu sudah jelas bertentangan dengan Islam. Sehingga tak mungkin dibiarkan berkembang di Indonesia," tegas Said dalam diskusi publik ‘Indonesia Menolak Teroris, NKRI Harga Mati’, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, (4/11).

Menurut Aqil, komitmen kebangsaan itu kini menjadi hal penting. Apalagi pelajaran sejarah mengajarkan betapa banyak negara Islam, khususnya di Timur Tengah, akibat tidak mempunyai komitmen untuk menyelamatkan bangsanya.

"Itulah yang membuat negara eperti Irak, Suriah, Libya, Afghanistan dan lainnya hancur. Jadi, pertumpahan darah atas nama Islam termasuk yang dilakukan Islamic State Iraq and Suriah (ISIS) adalah memalukan sekaligus merontokkan peradaban Islam itu sendiri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement