Selasa 04 Nov 2014 13:58 WIB

Lepas Jabatan Wamen, Ini Pesan Nasaruddin Umar untuk Kemenag

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Wakil Menteri Agama sekaligus Penulis, Nasaruddin Umar memberikan paparan saat peluncuran buku di Jakarta, Selasa (19/8)(Republika/ Wihdan).
Foto: Republika/ Wihdan
Wakil Menteri Agama sekaligus Penulis, Nasaruddin Umar memberikan paparan saat peluncuran buku di Jakarta, Selasa (19/8)(Republika/ Wihdan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melepas jabatannya sebagai Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar ingin tetap berkiprah dalam dakwah Islam, juga membantu tugas Kementerian Agama di luar struktur. "Berdakwah itu harus dilakukan terus-menerus," kata dia ditemui usai pelepasan jabatannya di kantor Kemenag pada Selasa (4/11). Sebagai rektor PTIQ,  penulis dan penceramah, ia ingin tetap berkarya dan berusaha berbagi kebaikan kepada sesama.

Nasaruddin Umar bercerita tentang awal kariernya di Kemenag, tepatnya pada 23 Juni 2006 beliau kala itu dilantik sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam. "Tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun saya, makanya, ini menjadi hadiah yang pas sepulang dari Amerika," kata dia. Sebelumnya, Presiden SBY kala itu memintanya pulang dan berbakti di Tanah Air, tepatnya di Kemenag. Pasalnya ketika itu, Nasaruddin dan keluarga tengah berkegiatan di Amerika.

Meninggalkan jabatan struktural di Kemenag, ia pun berterima kasih sekaligus meminta maaf atas segala kerja sama yang telah dibangun seluruh pejabat dan pegawai di Kementerian. Ia pun berpesan untuk menjadikan slogan Kemenag yang berbunyi "Ikhlas Beramal" tak jadi sekadar slogan, tapi diinternalisasikan nilainya dalam setiap pekerjaan.

Seluruh pegawai Kemenag, kata dia, harus saling mendukung untuk kemajuan dan perbaikan. Prinsipnya, biarkanlah orang hancur tapi bukan dari mulut kita. "Apapun yang diucapkan, biasakanlah hal-hal yang positif, saling mengapresiasi," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement