Senin 03 Nov 2014 15:36 WIB

Bangun Minat Baca Pelajar Muslim Harus Sinergi

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Pelajar Muslim AS (ilustrasi)
Foto: onislam.net
Pelajar Muslim AS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prestasi gemilang para pelajar muslim di kancah nasional dan Internasional dimulai dari membangun minat baca mereka, agar menjadi kaya akan pengetahuan.

Dalam menjangkau hal tersebut, harus ada sinergi yang baik antara pemerintah, penulis buku, penerbit dan juga para pemerhati pendidikan.

“Mereka semua harus memperbanyak dan mendistribusikan secara merata buku bacaan yang menarik serta berkualitas,” kata Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M. Nur Kholis Setiawan kepada Republika, Senin (3/11).

Dibutuhkan strategi khusus, kata dia, dibarengi upaya terstruktur, sistematis dan berkelanjutan. Misalnya untuk penulis, harus diberi ruang yang terbuka lebar bagi mereka dalam mengaktualisasikan karya mereka.

Kemudian penerbit jangan hanya mengutamakan selera pasar dan industri, serta pemerintah, harus senantiasa memberikan dukungan dana dan sejumlah apresiasi bagi mereka yang berprestasi di bidang literasi.

Di madrasah, lanjut Nur Kholis, Kemenag melakukan upaya peningkatan kepenulisan di kalangan guru dengan menyelenggarakan lomba menulis.

“Modal menulis adalah membaca, jadi ketika guru mengikuti lomba menulis, otomatis ia akan membaca buku untuk bahan tulisannya,” katanya.

Saat ini, Kemenag telah memeroleh para peserta karya tulis yang terdiri dari guru, pengawas dan Kepala Sekolah di berbagai daerah di Indonesia, untuk kemudian dinilai siapa yang berhak menerima penghargaan.

Kriteria penilaian di antaranya dilihat dari produktivitas menulis guru, juga seberapa kreatif mereka mengemas tulisan. “Tentu untuk memeroleh yang terbaik tidak dilalui dengan cara yang instan.” 

Apresiasi juga diberikan kepada stakeholder, kepala daerah, perusahaan ataupun masyarakat yang telah membantu pemerintah menyediakan sarana baca atau penyediaan buku bagi masyarakat atau pelajar di daerah.

Nur Kholis mengungkapkan, Kemenag setiap akhir tahun akan memberikan penghargaan bagi mereka yang telah membantu program-program Pendidikan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement