Ahad 02 Nov 2014 16:06 WIB

'Ratusan Tahun Kita Diajari Benci dan Mengolok-olok Islam'

Rep: c70/ Red: Erdy Nasrul
dewan dakwah gelar daurah tokoh muallaf maluku
Foto: dok. dewan dakwah
dewan dakwah gelar daurah tokoh muallaf maluku

REPUBLIKA.CO.ID, ISTAMBUL -- Bersama ayah dan ibunya, Tina Styliandou tumbuh dewasa di Istanbul, Turki. Ia yang lahir di Athena, Yunani menganut agama Kristen Ortodok.

Di Turki, keluarga Styliandou hidup dengan sejahtera. Dirinya juga bisa mengenyam pendidikan dengan baik di negara Islam tersebut.

Hingga tiba suatu ketika pemerintah Turki membuat kebijakan untuk mengusir keturunan Yunani. Rumah bahkan bisnis yang selama ini dibangun orang-orang Yunani di negara tersebut harus rela dilepaskan.

Kondisi inilah yang secara tidak langsung memaksa Styliandou dan keluarganya kembali ke Yunani.

"Ini yang dilakukan Muslim Turki. Juga memaksaku membenci Islam," katanya seperti dilansir Onislam.net, Senin (30/6).

Tak berhenti di situ, kebencian Styliandou terhadap Islam bertambah ketika Turki menyerang salah satu pulau yang berbatasan dengan Yunani. Di pulau tersebut, keluarga besar ibunya menetap selama puluhan tahun. Banyak penduduk akhirnya menyelamatkan diri ke daratan utama Yunani.

Selama lebih dari 400 tahun, Turki telah menguasai Yunani. Hal tersebut secara tidak langsung membuat para pemuda Yunani meyakini, setiap kejahatan yang dilakukan terhadap Yunani adalah tanggung jawab Islam.

"Jadi, selama beratus tahun kita diajari dalam buku sejarah dan buku agama untuk membenci dan mengolok-olok agama Islam," ujar Styliandou.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement