Jumat 31 Oct 2014 19:54 WIB

Tk Islam Nuryakin Terapkan Metode Cantol Raudah, Apa Itu?

Rep: c03/ Red: Agung Sasongko
Anak-anak TK Islam (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anak-anak TK Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Balikkan badan

Tangan kedepan

Kita berjabat tangan...kita berjabat tangan...kita berjabat tangan

Begitulah bunyi bait terakhir lagu 'Jabat Tangan' yang dinyanyikan Ibu Guru Ummi, Kamis pagi. (30/10). Di halaman sekolah, sambil mengikuti nyanyian, siswa TK Islam Nuryakin, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, saling berjabat tangan dengan teman yang berada disampingnya.

Sesudah memberikan beberapa kuis kosa kata bahasa Inggris, Bu Ummi mengajak para murid membaca salam sebelum masuk kelas "Baca salam," serentak para murid dengan kompak menjawab,"assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh,".

Satu persatu langkah kecil anak-anak berseragam putih coklat itu memasuki ruang kelas sehabis mengikuti metode Cantol Raudhoh dengan teknik bernyayi yang rutin dilakukan tiap pagi sebelum masuk kelas.

Kedatangan ROL pagi itu disambut baik oleh Kepala Sekolah TK Islam Nuryakin, Rohayati. Di ruang Tata Usaha,  Rohayati menjelaskan Metode Cantol Raudhoh yang tulisannya terpampang besar di benner depan  gerbang sekolah.

"Ini bisa sambil nyanyi, bermain, bercerita, " ujarnya sambil menegluarkan beberapa benda seperti gambar  buah-buahan dan kaset Video. Tak cukup jelas, Ibu kepala sekolah pun mengajak para guru untuk memperlihatkan metode cantol tersebut.

Di ruang kelas 3B para guru mendemokan  metode mengajar Cantol Raudhoh bagi anak-anak di TK Islam Nuryakin, pasarminggu, Jakarta Selatan, Kamis Pagi. (30/10). Menggunakan media gambar seperti huruf hijaiyah, buah-buahan, dan sayur-sayuran, para siswa taman kanak-kanak itu diajak untuk bermain peran sesuai gambar yang tertempel di seragam para siswa. Tujuannya agar melatih anak menghafal dan menyusun huruf hijaiyah.

"Nanti kalau dibaca "salam",  yang ditempel huruf sin, lam, dan mim,  itu maju kedepan membentuk lafadz," ujar kepala sekolah TK Islam Nuryakin Rohayati disela-sela mempraktekan kepada Republika di Pasar minggu, Kamis pagi.(30/10)

Selain itu menurut Rohayati, metode itu digunakan untuk mempermudah menanamkan tauhid dan rasa syukur  anak usia dini kepada Allah SWT. "Yang dapat buah, ditanya siapa yang ciptakan, rasanya bagaimana, manfaatnya untuk apa, lalu kita ajak bersyukur pada Allah SWT," tuturnya.

Walau baru dua bulan dipraktekan, namun menurutnya anak sudah mulai-mengenal huruf-huruf hijaiyah sebagai besik belajar mengaji bahkan sebagian sudah diajak untuk menghafal surat-surat pendek.

"Jadi ini baru dua bulan kita praktekan, setelah tahu mana fungsi  benda-benda itu, kita hubungkan materinya dengan ke-Islaman, alhamdulillah, dari situ siswa mengawali belajar iqra dan menghafal surat-surat pendek" tuturnya.

Di TK Islam Nuryakin ada 4 guru yang mengajar, masing-masing guru dibekali teknik mengajar menggunakan metode cantol raudhoh, melalui sistem bermain, bernyayi, dan bercerita, siswa tidak hanya beri pendidikan formal tapi juga mendapat wawasan keislaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement