Kamis 30 Oct 2014 05:35 WIB

Islam Ajarkan Toleransi (2-habis)

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
Abdurrahman As Sudais
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Abdurrahman As Sudais

REPUBLIKA.CO.ID,

Toleransi di Indonesia bisa menjadi contoh untuk Arab Saudi.

Banyaknya peristiwa radikalisme, seperti yang dilancarkan Alqaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam (IS), membuat Islam menjadi sorotan.

Menurut Syeikh Sudeis, kunci kemajuan umat Islam adalah ilmu pengetahuan. Untuk itu, umat perlu bersikap terbuka untuk kebaikan bagi kaum Muslimin maupun non-Islam.

Dengan catatan, sepanjang tidak mengancam Islam. Dia menjelaskan, kehadiran radikalisme ditengarai rendahnya toleransi antarumat beragama.

Rektor Univeritas Islam Madinah Abdurrahman bin Abdullah Assanad mengatakan, gerakan Islam moderat antikekerasan harus terus didorong ke seluruh dunia.

Bagi dia, kekerasan tidaklah mencerminkan Islam. "Banyak yang justru merusak nama Islam dengan fundamentalisme, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Hal itu harus kita atasi bersama," jelasnya.

Selain pembicara dari Arab Saudi, seminar tersebut menghadirkan pembicara nasional, seperti Prof Ali Mustafa Ya'qub, Prof Arismunandar, Hidayat Nur Wahid, Prof Mudji Rahardjo, dan Yusuf bin Usman Baisa.

Acara tersebut digelar Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk mempromosikan nilai-nilai Islam yang moderat melalui dunia pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement