Kamis 30 Oct 2014 05:50 WIB

Rangkul Pemuda, Kunci Tangani Radikalisme

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
Pencegahan Terorisme
Foto: Antara
Pencegahan Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Langkah awal menepis ekstremisme dan terorisme di dunia dapat dimulai dengan merangkul generai muda. Utusan Khusus Menteri Luar Negeri Amerika negeri untuk Komunitas Islam Shaarik Zafar dalam wawancara ekslusif dengan ROL, Rabu (29/10) mengungkapkan, jalinan kerja sama antar komunitas muslim dapat dimulai dengan bekerja sama dengan para pengusaha muda Muslim yang banyak bergerak di bidang mikrobisnis.

“Bentuk kerja sama misalnya dalam membangun kepekaan generasi muda mengenai isu kesehatan dan lingkungan hidup,” kata dia. Dalam menggulirkan program-programnya, ia mengaku tidak menggunakan strategi baru. Berkaca pendahulunya, ia memilih untuk melanjutkan dan lebih mempererat jalinan kemitraan dengan dunia Islam.

Dalam pantauannya, lanjut dia, populasi pemuda Muslim Indonesia cukup besar dan mereka kerap dijadikan sasaran dari kelompok ekstrem untuk “dicuci otak” agar pro dan menjadi relawan terorisme. Makanya, dengan merangkul mereka dan mengajak dalam hal-hal positidf, hal tersebut dirasa efektif untuk menepis paham ekstremisne.

Ditanya soal kondisi Muslim di Amerika pasca peristiwa 9/11 dengan hari ini, ia menegaskan, pemerintah memperlakukan Muslim di Amerika setara dengan warga Amerika lainnya. Pernyataan tersebut merujuk pada pidato Presiden Obama di sidang umum PBB. “Sebab, Muslim Amerika adalah bagian dari bangsa Amerika,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement