Sabtu 25 Oct 2014 15:41 WIB

NU: Perayaan 1 Muharram di GBK Harus Islami

Rep: C72/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pawai Obor.  Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.
Foto: Republika/Tahta Adilla
Pawai Obor. Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut dengan positif atas penyelenggaraan perayaan tahun baru Islam di Gelora Bung Karno (GBK). Namun PBNU berharap acara yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dapat diisi dengan kegiatan yang lebih islami dan memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat.

“Kami sangat mendukung atas perayaan tahun baru yang baru diselenggarakan untuk yang pertama kalinya oleh MUI, perayaan itu cukup positif karena kegiatan itu  diisi dengan konser musik religi dan tausiyah,” ucap Wakil Sekretaris Jendral PBNU Adnan Anwar saat dikonfirmasi Republika pada Sabtu (25/10).

Namun Adnan mengatakan acara itu akan lebih positif jika dibarengi dengan kegiatan yang lebih sesuai dengan kondisi realita masyarakat saat ini. Kegiatan yang dimaksud Adnan adalah kegiatan yang berkaitan denga kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan itu perlu untuk digalakan mengingat masih tingginya kesenjangan ekonomi masyarakat di Indonesia yang merupakan Negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. 

“Tahun baru bukan hanya dirayakan dengan penuh sukacita dan rasa syukur, tahun baru juga harus disambut dengan kegiatan yang mewujudkan rasa syukur yakni dengan meningkatkan  kepedulian terhadap sesama,” ucap Adnan.

Ia mengatakan tahun baru merupakan harapan baru bagi seluruh masyarakat. Dalam momen itu juga mengandung nilai-nilai hijrah atau kebangkitan bagi masyarakat.

Masyarakat yang kondisi ekonominya cukup baik dapat membangkitkan keimanan dengan meningkatkan kepedulianya terhadap sesama. Dengan adanya kepedulian itu maka masyarakat yang kondisi ekoniminya lemah juga dapat terbantu dan bangkit sehingga pemberdayaan masyarakat dapat tercapai.

“Pada dasarnya kami memberikan apresiasi positif atas kegiatan yang diselenggarakan MUI, kegiatan itu diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat atas tahun baru Islam seperti kepedulian masyarakat terhadap tahun baru Cina dan tahun Masehi ,” ucapnya.

Namun ia berharap acara itu juga diisi dengan kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Adnan mengatakan contoh kegiatan sosial yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemberian donasi, beasiswa dan kegiatan pendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lainya.

“Dengan demikian maka masyarakat benar-benar dapat menikmati tahun baru dengan harapan baru, sehingga pada tahun-tahun mendatang pertumbuhan perekonomian masyarakat dapat lebih merata,” ucap Adnan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement