Jumat 24 Oct 2014 08:00 WIB

Munas PBNU Dilaksanakan dengan Ahlul Halli Wal Aqdi

Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama pada tanggal 1-2 November 2014 mendatang. Hukum aborsi, khilafah, hingga pematangan konsep Ahlul Halli Wal Aqdi akan menjadi materi utamanya.

 

Ahlul Halli Wal Aqdi itu rekomendasi (rapat) pleno PBNU di Wonosobo tahun lalu, dan nanti akan dibahas dan dimatangkan lagi di Munas tahun 2014,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Jumat (24/10).  

 

Kiai Said menjelaskan, Ahlul Halli Wal Aqdi adalah tata cara pemilihan Rais ‘Aam PBNU yang tidak secara langsung oleh muktamirin (peserta muktamar), melainkan dipilih di antara ulama yang paling alim, wirai, dan dihormati.

 

“Jadi bagaimana Rais ‘Aam dipilih dalam situasi yang hening, tidak hiruk pikuk. Intinya tidak dipilih muktamirin, karena tidak ada ceritanya kiai itu mencalonkan diri, kepengen jadi Rais ‘Aam. Itu akan dimatangkan, dan jika siap akan digunakan nanti di Muktamar NU 2015,” urai Kiai Said.

 

Selain konsep Ahlul Halli Wal Aqdi, Munas dan Konbes NU 2014  juga akan membahas beberapa materi yang dipisahkan dalam tiga komisi sebagai forum pembahas.

Yaitu, Komisi Bahtsul Masail Al Diniyyah yang akan membahas hukum aborsi dalam kehamilan akibat pemerkosaan, khilafah dalam pandangan NU, kode etik dakwah, dan negara dalam perspektif Ahlussunah wal Jamaah.

 

Komisi kedua adalah organisasi yang secara khusus akan membahas tata kelola Nahdlatul Ulama. Sementara komisi ketiga adalah rekomendasi yang didalamnya akan membaha isu-isu ke-NU-an, keumatan, dan kebangsaan.

 

“Di komisi rekomendasi akan banyak yang dibahas, antara lain soal ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, isu internasional, ISIS, radikalisme, dan lain-lain. NU juga akan menagih komitmen pemerintah dalam penindakan terhadap kelompok radikal,” jelas Kiai Said.

 

Ketua Panitia Munas dan Konbes NU 2014 Arvin Hakim Thoha menambahkan, Munas dan Konbes juga akan membahas dan menentukan lokasi Muktamar NU 2015.

“Ada beberapa wacana lokasi. Ada di Surabaya, Medan, dan Banten, dan itu akan dibahas dan diputuskan, dimana Muktamar 2015 akan dilaksanakan,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement