REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendukung ide Presiden Joko Widodo menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional. Namun, Jokowi yang baru dilantik pada Senin (20/10) lalu belum merealisasikan janjinya tersebut.
“Kalau sudah ditetapkan kita sambut positif. kan belum, baru masih ide presiden,” ujar Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj kepada wartawan dalam konferensi pers persiapan Musyawarah Nasional NU di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (23/10).
Dia berharap agar Jokowi segera merealisasikan janjinya. “Ya mudah- mudahan segera (direalisasikan),” ujarnya.
Kiai Said berpendapat Hari Santri Nasional tidak harus bertepatan dengan tanggal 1 Muharram. Menurut dia, Hari Santri Nasional bisa ditetapkan pada hari lain. “Sebenarnya tidak harus 1 Muharram, bisa saja ngambil dari hari besar Islam lainnya,” pungkas dia.