Jumat 17 Oct 2014 22:42 WIB

Ziswaf Bantu Korban Kekeringan (2-habis)

Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.
Foto: Republika/Rakhmawati La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.

Oleh: Hafidz Muftisany

Selain Desa Sokong, daerah lain di NTB yang mengalami paceklik, yakni Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Keadaan Desa Poto Tano jauh lebih parah karena kekeringan melanda sepanjang tahun.

Melihat kondisi tersebut, Rumah Zakat (RZ) menyalurkan 60 ribu liter air bersih selama enam hari nonsetop sejak Senin (13/10).  Kepala Divisi Program Management RZ Ahmad Faizs mengatakan tercatat 502 KK atau 1.320 warga yang mendapat bantuan air bersih.

Sulitnya mendapatkan air bersih membuat warga memiliki minimal satu tandon air berukuran sekitar 100 L untuk menampung air. “Warga di sini menggantungkan kebutuhan air bersih untuk aktivitas harian dari bantuan pemerintah dan NGO,” ujar Faizs.

Warga yang bertempat tinggal di pinggir Pantai Selat Alas ini mayoritas bermata pencarian sebagai nelayan dengan hasil tangkapan ikan yang tidak banyak. Rata-rata hanya enam kilogram per hari.

Saat terang bulan, warga beralih menangkap cumi-cumi. Hasil tangkapan tersebut lantas dijual ke pengepul yang datang ke desa atau dijual langsung ke Pasar Seteluk dan Taliwang.

Untuk membantu penghasilan keluarga, istri para nelayan juga berjualan. Jumlah wanitanya lebih banyak beberapa belas dibanding laki-laki. Nelayan di Poto Tano umumnya berasal dari Sulawesi. “Wajar jika komposisi nelayannya terdiri atas suku Bajo, Bugis, Makassar dan Sasak,” kata Faizs.

Selama Oktober 2014, RZ telah menyalurkan 161 ribu liter air  untuk korban kekeringan di  Sumbawa Barat, Kulon Progo, Sumedang, Jombang, dan Wonogiri. Sedangkan, bulan September 2014 bantuan diberikan kepada 17.179 korban bencana kekeringan dan erupsi gunung berapi di 10 kota dan kabupaten.

“Total penyalurannya sebanyak 209.000 liter untuk Gunung Kidul, Boyolali, Grobogan, Wonogiri, Pandeglang, Cikarang, Pasuruan, Manado, Salatiga, dan Kendal,” ujarnya memaparkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement