REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol memiliki potensi menarik wisatawan Muslim dari seluruh dunia. Ini karena, keterikatan umat Islam dengan Andalusia.
Sayang, tidak mudah bagi negeri Matador mewujudkan itu. Pertumbuhan restoran halal dan hotel syariah begitu lambat. Akibatnya, wisatawan Muslim lebih memilih Prancis atau Inggris, dimana wisatawan Muslim lebih mudah mendapatkan makanan halal dan hotel syariah.
"Kami masih harus banyak belajar," ucap Hilene Galan dari Spanyol Halal Institute. Menurut Galan, investor tidak ingin berinvestasi bila ada permintaan. Ini yang mempersulit Spanyol mengejar ketertinggalannya.
Di luar dua faktor tadi, Staf Lembaga Sertifikasi Halal Hotel dan Restoran Spanyol, Fazal Barhadeen mengatakan, pelaku pariwisata Spanyol berpikir kegiatan wisata dalam Islam itu terpisah dengan aktivitas ibadah. "Itu salah, sebaliknya, umat Islam tidak akan mengorbankan ibadah hanya karena berwisata," kata dia.
Pada 2013 wisatawan dari negara Arab mengalami peningkatan 85 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebanyak 42,000 wisatawan. Sedangkan jumlah pengunjung dari Aljazair naik 30 persen untuk periode yang sama dan terdapat 182.000 orang Turki datang ke sini atau mengalami peningkatan hingga 57 persen.
Secara keseluruhan jumlah wisatawan yang masuk ke Spanyol adalah sebanyak 60 juta wisatawan, mayoritas wisatawan berasal dari Jerman