REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN—Nabi Ibrahim AS dalam riwayat ibadah kurban menjadi sosok teladan dalam memerangi egoisme yang menjadi biang kerusakan moral.
"Egoisme itu sebuah penyakit yang selalu ada pada setiap manusia," ujar akademisi Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin Dr Mujiburrahman, MA dalam khotbah Idul Adha 1435 Hijriah di Masjid Assa'adah Beruntung Jaya Banjarmasin, Ahad (5/10).
Menurut dosen IAIN Antasari itu, egoisme tersebut seseorang menjadi sombong, baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah SWT.
"Ibrahim harus memerangi egonya, yaitu mengorbankan anaknya Ismail yang dia cinta, demi memenuhi perintah Allah SWT," ungkapnya.
Setidaknya, lanjut Mujiburrahman, ada dua aspek yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah sunnah bagi kaum Muslim tersebut. Yakni, salah satu wujud ketakwaan kepada Allah dan menunjukkan jiwa sosial.