REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menegaskan,kisah Nabi Ismail AS yang kemudian diabadikan dalam ritual ibadah kurban bisa menjadi sosok teladan bagi anak-anak serta contoh untuk menghindari kekerasan terhadap anak.
"Idul Adha mengajarkan semangat pengorbanan untuk kemuliaan anak-anak Indonesia, masa depan bangsa. Kembali memanusiakan manusia dan mematikan nafsu hayawaniyah yang seringkali menjadi ancaman bagi anak-anak.,” terang Niam saat menjadi khatib shalat Idul Adha di Masjid An-Nur SDN Klender 22 Jakarta Timur, Ahad (5/10).
Niam menegaskan, ibadah kurban bukan mengajarkan pembunuhan apalagi sadisme. Akan tetapi cermin kesediaan diri untuk berkurban, mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan individu, mematikan ego sektoral untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan.
"Kasus kekerasan, pelecehan seksual terhadap anak terjadi karena dominasi nafsu kebinatangan. Itu harus kita hilangkan", tegasnya.
Doktor bidang hukum Islam ini juga mengimbau umat Islam untuk mendistribusikan daging kurban demi pemenuhan hak dasar kesehatan dan gizi bagi anak terlantar, anak jalanan, dan anak di panti asuhan.