REPUBLIKA.CO.ID,BANDARLAMPUNG--Museum Lampung juga memiliki koleksi naskah kuno, seperti naskah yang ditulis di kulit kayu dengan aksara Lampung dan Arab.
Selain itu, ditemukan Mushaf Alquran tulisan tangan serta kitab Nahwu dan Fiqih, yang ditulis di kertas dan kulit kayu dengan aksara Lampung dan Arab.
"Namun, sayang dari tulisan atau aksara tersebut tidak menampilkan angka tahunnya," ujar Kepala Seksi Pelayanan Museum Ruwa Jurai, Budi Supriyanto, Senin (29/9).
Koleksi Museum Lampung yang bercorak Islam juga dapat dilihat dari seni hias kaligrafi dan peralatan sehari-hari rumah tangga, serta alat pernikahan, seperti mangkok, talam, piring, teko, dan lehar. Belum lagi, numismatika dan heraldik seperti stempel, medali, dan uang logam.
Namun, tulisan atau aksara dalam benda-benda tersebut justru tidak menampilkan angka dan tahunnya.
Kejayaan agama Islam, kembali tersebar sejak dibangunnya sebuah masjid (dulu Surau) pada tahun 1888, sekarang bernama Masjid Jami' Al Anwar.
Surau ini pernah runtuh dan hanyut setelah Gunung Krakatau meletus tahun Agustus 1883. Beberapa tahun kemudian, masjid ini dibangun kembali, dan sudah beberapa kali mengalami pemugaran.
Kini, masjid bersejarah tersebut masih berdiri kokoh, dan juga masih menjadi tempat ibadah umat Islam di kota Bandar Lampung.