Ahad 28 Sep 2014 07:26 WIB

Lima Tahun Lagi, Amal Usaha Muhammadiyah Menguat

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Kegiatan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberi perhatian khusus pada penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)
Foto: Humas UMM
Kegiatan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberi perhatian khusus pada penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua PP Muhammadiyah Malik Fadjar memprediksi, lima tahun ke depan Muhammadiyah dengan berbagai amal usahanya berupa institusi pendidikan memiliki kekuatan yang luar biasa.

 "Pertumbuhan institusi pendidikan tinggi ke depan jadi barometer bagi kemajuan bangsa, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang jumlahnya mencapai lebih dari 150 buah di berbagai daerah. Ini juga jadi barometer gerakan Muhammadiyah ke depan," katanya, Sabtu (27/9).

 Ia mengatakan, kala Muhammadiyah tidak memiliki perguruan tinggi atau rumah sakit, Muhammadiyah akan seperti layaknya organisasi masyarakat biasa. Namun, karena amal usaha tersebutlah Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat besar.

Sementara itu Rektor Uhamka Prof Dr Suyatno MPd mengatakan, sesama perguruan tinggi Muhammadiyah seharusnya memang senantiasa terjalin koordinasi, sebab jika tidak pendidikan menjadi akan sangat mahal.

 "Kami sudah memulainya, misalnya mahasiswa pascasarjana dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berbeda dengan bidang berbeda-beda bisa saling barter,” ujarnya.

 Misalnya Sekolah Tinggi Ahmad Dahlan memiliki program ekonomi Islam, sementara Uhamka punya Bahasa Inggris. Mahasiswa mereka pun bisa salingbertukar.

"Kami bicara 20-50 tahun ke depan di mana Indonesia semakin membutuhkan sumber daya manusia dengan pendidikan tinggi yang handal. Di luar negeri suatu universitas juga memiliki sejumlah kampus, ada yang di tengah kota, ada yang di pinggiran kota untuk kelas internasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement