Sabtu 20 Sep 2014 20:23 WIB

Jangan Remehkan Kekuatan Doa (1)

Sejumlah umat Islam memanjatkan doa saat zikir nasional di Masjid At Tin, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Sejumlah umat Islam memanjatkan doa saat zikir nasional di Masjid At Tin, Jakarta.

Oleh: Hannan Putra    

Siapa yang tak kenal imam besar Masjidil Haram Syekh Abdurrahman as-Sudais? suaranya yang khas dan merdu saat membacakan ayat-ayat Alquran sering diperdengarkan di Indonesia.

Posisi menjadi imam masjid  di tempat seluruh umat Islam berkiblat dengan Ka'bah di dalamnya adalah sebuah kemuliaan besar. Tapi, siapa sangka, di balik kedudukan ulama yang telah hafal Alquran pada usia 12 tahun ini ada doa ibunya  yang cukup unik.

Sudais kecil dikenal sebagai sosok yang sangat nakal. Karena ulah dan perangainya, ia sering membuat geram ibunya. Tapi, sang ibu tak pernah melontarkan kata-kata buruk. Bahkan, saat memarahi Sudais akibat  kenakalannya, ibunya justru melantunkan doa.

Suatu ketika, Sudais sedang bermain pasir di depan rumah. Saat itu, ayah dan ibunya sedang kedatangan tamu penting. Ibunya menyiapkan hidangan kambing untuk disantap sang tamu. Saat masakan telah siap dan dihidangkan, Sudais kecil berulah.

Ia dengan polos, menaburi sajian kambing dari ibunya dengan pasir. Sontak, kejadian ini membuat ibunya marah. Tapi, sungguh, hanya kata-kata kebaikan yang meluncur dari  lisannya. "Pergilah, semoga Allah menjadikanmu imam Masjidil Haram," kata ibunya.

Dan, benarlah doa orang tua itu mustajab. Sudais yang dikenal nakal masa kecilnya kini menjadi imam besar Masjidil Haram. Suaranya didengar bukan hanya di Makkah, melainkan di seluruh dunia.

Tak terlintas dalam hati sang ibu, bagaimana mungkin anak yang nakal dan malas belajar bisa menjadi seorang imam Masjidil Haram? Namun, perkataan seorang Muslim adalah doa. Apalagi, doa orang tua untuk  anaknya.

Rasulullah SAW bersabda, "Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi.” (HR Abu Daud).

Doa menjadi kepingan yang saat ini disepelekan umat Islam. Kini, tak sedikit umat Islam yang  mengabaikan doa-doa masnunah (doa sehari-hari). Padahal, dalam melakukan aktivitas apa pun, ada doa yang dituntunkan Rasulullah SAW untuk mengawali dan mengakhirinya.

Seperti, akan makan dan selesai makan, bepergian, memasuki kamar kecil, mamakai pakaian, bahkan ketika bercermin. Semua aktivitas  seorang Muslim tak terlepas dari doa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement