REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Prof Dato’ Ghazaly bin Dato’ Yusof, Penasehat Kementerian Pendidikan Malaysia mengatakan pengetahuan dan teknologi tanpa didasari nilai-nilai agama Islam akan tidak terkendali. Sedang Islam tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak berarti.
Dato' Ghazaly mengemukakan hal itu ketika memberikan kuliah umum di Aula Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah (UM)Magelang, Rabu (10/9). Kuliah ini dimaksudkan untuk memberi pencerahan bagi keluarga besar UM Magelang baik bagi pimpinan, pegawai dan mahasiswanya.
Dato’ Ghazaly yang juga pendiri Nusantara Technology (NT) itu menyampaikan kuliah umum bertema 'Islam, Kepemimpinan dan Enterpreneurship.' Dalam paparannya, pria berdarah Melayu itu menyampaikan tentang pola kepemimpinan yang telah diterapkannya selama memimpin NT, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang engineering sejak 28 tahun lalu.
“Prinsip-prinsip nilai keislaman, saya tanamkan kepada 200 karyawan di NT di mana di perusahaan itu bukan saya Boss-nya, tapi Allah-lah sang Boss itu,” kata Dato’ Ghazaly. Dengan menanamkan nilai-nilai Islam dalam memimpin, kata Dato', para karyawan merasa nyaman bekerja dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dato’ Ghazaly yang merupakan teman dekat Prof BJ Habibie itu juga mengatakan bahwa perpaduan antara Islam, pengetahuan dan teknologi merupakan kombinasi yang pas dalam penerapan kehidupan ini.
“Pengetahuan dan teknologi tanpa didasari nilai-nilai agama (Islam) akan tidak kerkendali, demikian pula bila Islam tanpa pengetahuan dan teknologi akan tidak berarti,” ujar pria yang mendapat gelar “Bussiness Professor” dari dua perguruan tinggi di Makkah dan Madinah ini.
Lebih lanjut pria yang saat ini bertugas mengurusi seluruh universitas di Malaysia, untuk memberikan pemahaman tentang enterpreneurship umat Islam harus thought out the boxdengan mengubah pola pikir bahwa Islam berarti mengacu pada (negara) Arab belaka. Artinya, umat Islam juga belajar dari Negera Barat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan naskah kerjasama antara UM Magelang dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Kerjasama meliputi bidang pendidikan dan penelitian serta pelatihan di kedua belah pihak.
Selain itu prioritas yang diberikan UTM untuk UM Magelang adalah studi lanjut bagi dosen UM Magelang serta pertukaran mahasiswa. Kerjasama tersebut berlaku selama lima tahun dan dapat diperbarui pada periode berikutnya.