Kamis 04 Sep 2014 16:41 WIB

Pemindahan Makam Rasulullah Hanya Memicu Kerusuhan

Rep: c91/ Red: Agung Sasongko
Makam Rasulullah.   (Republika/Agung Sasongko)
Makam Rasulullah. (Republika/Agung Sasongko)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Makam Nabi Muhammad, merupakan salah satu tempat yang paling dihormati umat Islam. Kabarnya kini, tempat itu akan dipindahkan oleh pemimpin akademik Saudi. Dokumen proposal pemindahannya pun telah tersebar di kalangan pengawas Masjid Nabawi di Madinah.

Selama ini makam Rasul telah dikunjungi jutaan peziarah. Seorang akademisi Saudi juga berencana mengkritik penghancuran beberapa tempat suci dan artefak di Mekkah. Lokasi tersebut merupakan tempat paling suci dan sangat dihormati oleh umat Islam Syiah.

Dalam proposalnya, mereka juga menghimbau agar segala sisa peninggalan Nabi Muhammad di dekat pemakaman Al Baqi, dihapuskan. Pemerintah Arab Saudi sendiri, sudah lama menyatakan, tak akan bertindak sembarangan mengenai perubahan makam Rasul.

Melansir The Independent, Kamis (4/9), Direktur Islamic Heritage Research Foundation, Dr Irfan Al Alawi, memperingatkan, setiap usaha untuk memindahkan pemakaman rasul, dapat memicu kerusuhan. Hal itu juga dapat memanaskan konflik di Suriah dan Irak yang tengah ramai.

Ulama garis keras di Arab Saudi, menganggap menyembah benda atau menganggap suci sesuatu, termasuk praktek shirq atau berhala. Dr Alawi tak sependapat, menurutnya mereka tak boleh menghentikan umat Islam untuk berziarah.

"Banyak orang terbiasa mengunjungi tempat keluarga nabi hidup, dan datang ke pemakaman Rasul untuk berdoa," jelasnya. Selain itu, berziarah ke makam Rasul juga selalu dilakukan oleh para jamaah haji dari seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement