REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi
Kini, ketika usianya hampir seabad, Pesantren Imam Khatib telah melahirkan banyak ulama dan sosok terkemuka di Turki, di antaranya, sejumlah elite politik yang berkiprah di Partai Pembangunan dan Keadilan.
PM Recep Tayyip Erdogan, tokoh Partai Pembangunan dan Keadilan yang belum lama ini memenangi pemilihan presiden Turki, adalah alumni Pesantren Imam Khatib.
Dalam sebuah pernyataan, Erdogan mengaku sangat bangga menjadi alumni pesantren ini. Pernyataan itu disampaikan ketika ia menghadiri konferensi keenam alumni Pesantren Imam Khatib, beberapa waktu lalu.
Saat berpidato dalam konferensi tersebut, Erdogan mengungkapkan rasa bangganya bisa lulus dari pesantren tersebut. Kebanggaan itu, menurutnya, akan terus terpatri sepanjang hayat.
Ia pun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para alumni pesantren ini yang telah mengabdikan diri menjadi imam dan khatib di seluruh pelosok Turki.
Kini, Pesantren Imam Khatib telah melebarkan sayap hingga ke Skandinavia. Denmark, salah satu negeri di Skandinavia, dipercaya menjadi tempat berdirinya pesantren tersebut. Keberadaan pesantren ini tentu disambut gembira oleh komunitas Muslim di sana.
Berbagai sumber menyebut, jumlah Muslim di Denmark berkisar antara 90-200 ribu orang. Surat kabar terkemuka di Denmark, Copenhagen Post, misalnya, menyatakan, negeri itu memiliki 180 ribu Muslim.
Sementara data dari Kementerian Imigrasi menunjukkan, Muslimin di Denmark berkisar 175 ribu hingga 200 ribu orang atau sekitar 3,7 persen dari total jumlah penduduk. Disebutkan, sebagian besar Muslim di Denmark adalah imigran dan hampir setengahnya tinggal di Kopenhagen.