REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Maspril Aries
PALEMBANG — Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, Rabu (20/8), memimpin langsung rapat panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional yang akan berlangsung di provinsi ini pada 23-17 September 2014.
Ketua Panitia Pelaksana MTQ Internasional Ahmad Najib melaporkan, sudah 34 negara yang mengonfirmasi keikutsertaannya pada ajang ini.
Mereka berjanji untuk mengirimkan qari dan qariah terbaiknya. "Bahkan, negara Amerika Serikat (AS) pun telah memberikan konfirmasi untuk mengirimkan satu delegasinya," katanya.
Sampai hari pelaksanaan rapat, ungkap Najib, jumlah peserta yang sudah mengirimkan daftar qari dan qariahnya sebanyak 22 negara, ditambah 12 negara yang telah mendaftar, tapi baru akan mengirimkan nama qari dan qariahnya pada 30 Agustus 2014.
"Karena mereka masih seleksi di negaranya masing-masing, insya Allah 34 negara sudah menyatakan ikut. Jumlah qariah yang sudah entry by name itu 47 negara. Tadi terakhir Amerika Serikat mengirimkan satu," ujarnya.
Pada MTQ Internasional kali ini, panitia akan menghadirkan qariah terbaik dunia, Hajar Musraf dari Maroko. "Untuk mendukung acara pembukaan, panitia juga mempersiapkan artis internasional asal Swedia, Maher Zein, dan grup musik Indonesia, Bimbo serta Wali," katanya.
Selain itu, panitia juga sangat mengharapkan kehadiran qari dari negara Palestina. ''Peserta dari negara Palestina kita harapkan hadir mengikuti MTQ Internasional di Sumsel,'' kata Deputi I Panitia MTQ Internasional Najib Haitami.
Meski situasi negara tersebut sedang dilanda konflik bersenjata dengan Israel, Haitami berharap Palestina tetap dapat mengirimkan wakilnya. Sebab, Palestina telah menyatakan akan ikut serta pada MTQ Internasional kali ini.
"Mereka belum mengirimkan daftar nama peserta atau delegasi yang akan hadir," kata mantan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel ini.
Seperti halnya pada Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013, banyak atlet Muslim dari Timur Tengah yang hadir, khususnya dari negara-negara yang terlibat konflik.
Pekan olahraga itu terbukti bisa menjadi penghibur sekaligus perekat perdamaian di antara negara-negara yang sedang berkonflik.