Rabu 20 Aug 2014 19:42 WIB

Berzikir dengan Tasbih (2-habis)

Tasbih adalah salah satu media untuk berzikir.
Foto: REUTERS/Andrew Biraj/ca
Tasbih adalah salah satu media untuk berzikir.

Oleh: Hannan Putra     

Seperti sebuah hadis dari istri Rasulullah SAW, Shofiyyah, yang mengisahkan ketika suatu kali suaminya, Rasulullah, datang kerumahnya.

Beliau melihat ada 4.000 biji kurma dan menanyakannya, “Hai Binti Huyay, apakah itu?” Shofiyyah pun menjawab, “Itulah yang kupergunakan untuk menghitung zikir.”

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya engkau dapat berzikir lebih banyak dari itu.” Shofiyyah menyahut, “Ya Rasulallah, ajarilah aku.” Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Sebutlah, Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya.” (HR Tirmizi, Hakim, dan Thabrani).

Dari hadis ini beberapa ulama berpendapat bahwa Rasulullah SAW tidak melarang istrinya, Shofiyyah, menggunakan biji kurma untuk menghitung zikirnya. Malah, beliau memesankan bahwa Shofiyyah bisa berzikir lebih banyak dari itu.

Sahabat lain, seperti Abu Hurairah RA, juga mempergunakan media lain untuk berzikir. Seperti diriwayatkan Abu Dawud, Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia gunakan untuk berzikir.

Abu Syaibah yang mengutip hadis Ikrimah juga mengatakan bahwa Abu Hurairah mempunyai seutas benang dengan bundelan seribu buah. Ia baru tidur setelah berzikir 12 ribu kali.

Sejumlah pakar sejarah Islam juga menolak bahwa tasbih merupakan warisan budaya Buddha atau Hindu. Alasannya, tidak ada sumber valid yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Penggunaan tasbih untuk berzikir dianggap mubah (boleh). Syariat hanya menetapkan metode dan tata cara berzikir. Adapun media yang dipakai untuk berzikir, hal ini diserahkan kepada individu masing-masing.

Sama halnya seseorang yang menunaikan shalat disyaratkan berada di tempat yang bersih lagi suci. Adapun ia memakai sajadah, tikar, karpet, atau media apapun, diserahkan kepada tiap-tiap individu. Jadi, penggunaan tasbih bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan kebolehannya.

Semenjak abad kelima Hijriah, penggunaan tasbih makin meluas di kalangan kaum Muslimin. Mereka yang banyak menggunakan tasbih berasal dari kaum wanita yang tekun beribadah. Saat ini, tasbih juga merupakan salah satu ikon dalam dunia Islam sebagai pernak-pernik ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement