REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kuota haji Daerah Istimewa Yogyakarta 2014 hingga Ahad (17/8) ini masih tersisa 14.
Pasalnya belum semua calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini melakukan pelunasan pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) ke bank yang sudah ditunjuk.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor wilayah (Kanwill) Kementrian Agama (Kemenag) DIY Nurudin mengatakan kuota jamaah haji DIY adalah 2.471 orang.
Dari jumlah itu ada sisa kuota untuk 14 orang. Sisa kuota itu akan diisi oleh calon jamaah haji yang sudah mendaftar tapi sudah melunasi pembayaran.
“Awalnya dari kuota yang ada tersisa kuota untuk 23 orang. Lalu sudah da 9 jamah yang melunasi pembayaran, sehingga kuotanya tinggal 14,” kata Nurudin Ahad (17/8).
Pelunasan pembayaran haji paling lambat 22 Agustus 2014. Persiapan calon jamaah haji yang sudah dilakukan misalnya manasik haji, penginapan dan transportasi.
Dia menjelaskan penginapan yang disiapkan di Madina lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ibadah. Sedangkan di Makkah berjarak 1 sampai 4 km dari lokasi.
Termasuk untuk kesehatan para calon jamaah juga sudah disiapkan. Terutama untuk jamaah berisiko tinggi yakni di atas usia 60 tahun ada tim kesehatan yang disiapkan.
“Untuk yang usia di atas 60 tahun jumlahnya lumayan. Calon jamaah tertua usia sekitar 93 tahun dari Bantul,” katanya.
Calon jamah haji dari DIY akan dibagi dalam 6,5 kloter. Setiap kloter terdiri atas 370 jamaah. Setengah kloter akan digabung dengan calon jamaah haji dari Jawa Tengah.
Untuk DIY mendapat kloter 23 sampai 29. Pemberangkatan haji pada 9 September untuk kloter 23,24 dan 25. Pada 10 September kloter 26 dan 11 Septembar bagi kloter 27, 28 dan 29. Sebelum diberangkatkan calon jamaah haji akan berpamitan dengan gubernur pada 2 September.?
Hal senada juga dikatakan Kepala Kemenag DIY Maskul Haji. Pihaknya memastikan semuanya sudah disiapkan. Termasuk antisipasi dengan penyakit ebola di tanah suci.
“Semua sudah siap. Akomodasi sudah diserahkan. Kalau untuk antisipasi penyakit ebola sudah dilakukan Dinas Kesehatan,” ujarnya.