Ahad 17 Aug 2014 10:26 WIB

Didikan Orang Tua dan Pesantren Berperan Bentuk Karakter Anak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah Santri Pondok Pesantren Lirboyo melakukan bersih-bersih abu vulkanik
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sejumlah Santri Pondok Pesantren Lirboyo melakukan bersih-bersih abu vulkanik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pesatnya teknologi dan komunikasi yang ada zaman ini, membuat prihatin para orang tua terhadap pergaulan anaknya di luar rumah. Untuk itu, dalam rangka menyelamatkan pergaulan negatif anak, mengenyam pendidikan di pondik pesantren (ponpes) atau sistem boarding school menjadi pilihan yang tepat.

"Hari ini, sudah tepat bila orang tua menyekolahkan anaknya di pondok pesantren atau boarding school untuk menimba ilmu agama," kata Ustadz Faiz Ibrohim Lc, pada Khutbah Ta'aruf santri baru Ponpes Islam Al Muhsin Kota Metro, Lampung, Sabtu (16/8).

Ia mengatakan pergaualan anak di luar rumah semakin tidak terkontrol dengan pesatnya teknologi komunikasi saat ini. Sedangkan pengetahuan agama yang diperoleh semakin minim, membuat anak berperilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan agama.

Menurut dia, di sekolah umum pelajaran agamanya yang sangat sedikit membuat pemahaman anak dengan ilmu agamanya semakin berkurang. Oleh karena itu, kata dia, bukan tidak mungkin untuk persoalan shalat saja, anak harus di-sweeping dulu oleh gurunya baru shalat.

"Kalau tidak ada yang mengawasi mereka tidak akan shalat," ujarnya.

Kepada wali santri baru, Ustadz Faiz menyatakan sudah benar menitipkan anak-anaknya di ponpes untuk memperdalam ilmu agama Islam. Dengan kegiatan yang ada ponpes membuat pergaulan anak semakin mengarah kepada tuntunan Islam.

Meski demikian, ia mengungkapkan peran orang tua masih diperlukan untuk mendidikan anak-anaknya meski sudah belajar di ponpes. "Tidak lantas menitipkan anaknya di pesantren orang tua melepaskan begitu saja. Didikan dari orang tua juga masih sangat berperan membentuk karakter anak," ujarnya.

Ponpes Al Muhsin, seperti dilaporkan pihak yayasan, Al Fuadi, telah berdiri 19 tahun lalu. Ponpes Islam di Purwosari, Metro, ini telah menghasilkan lulusan terbaik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, ungkap dia, anak didiknya yang sudah lulus pun juga ada yang membuka ponpes kecil-kecilan untuk menyebarkan ilmu agama kepada yang lainnya di daerah lain.

Ponpes Al Muhsin terdiri dari PAUD, TK, SDIT, MTs, dan MA. Santri putra dan putri yang sudah lulus tingkat aliyah, wajib mengabdikan ilmunya di berbagai tempat di Indonesia selama satu tahun. Para santri ponpes ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan pelajaran umum dan agama Islam sesuai Al Quran dan Sunnah Nabi saw.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement