Jumat 15 Aug 2014 18:08 WIB

Muhammadiyah Pertanyakan Negara Ketuhanan Versi SBY

Rep: c57/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: EPA/Lynn Bo Bo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, mempertanyakan negara ketuhanan versi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bagaimana cara bertuhan tanpa agama? Dalam Islam, sila pertama Pancasila dipahami sebagai Tauhid," tegas Yunahar saat dihubungi ROL, Jumat (15/8) sore.

Yunahar menyatakan Tauhid adalah ajaran pokok dan paling utama dalam agama Islam. Jadi, antara agama dan ketuhanan tidak bisa dipisahkan.

Sebelumnya, Presiden SBY menegaskan sejak awal didirikannya hingga saat ini, Indonesia adalah negara yang berketuhanan. Namun, Indonesia bukan negara agama sehingga semua paham yang ingin mendirikan negara agama di Tanah Air harus ditolak.

"Ini adalah ujian bagi kebangsaan kita, ke-Indonesia-an kita. Indonesia adalah negara berketuhanan, bukan negara agama," kata Presiden SBY dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement