Selasa 12 Aug 2014 18:42 WIB

Banten Gelar Musabaqah Kitab Kuning (2-habis)

Kitab Kuning
Foto: Antara
Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID,

Menurut Mahfudin, pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia menjadi wadah untuk kaderisasi ulama. Sayangnya, gerakan kaderisasi ulama saat ini sangat minim.

Ia berharap, menggeliatnya pembelajaran kitab kuning bisa melahirkan kembali para ulama. "Kami juga mengadakan kegiatan debat bahasa agar para santri terbiasa dengan bahasa untuk menghadapi era global," katanya.

Sedangkan, Pesantren Fair bertujuan menggugah dan mengangkat kreativitas para santri dan ulama di pesantren yang selama ini tidak terlihat di permukaan.

"Kami ingin menumbuhkan kreativitas santri sehingga memiliki keterampilan hidup (life skill). Untuk mewujudkan itu, perlu dorongan dinas dan instansi terkait di Provinsi Banten," kata Mahfudin.

Sementara, Kepala Bagian Keagamaan Biro Kesra Provinsi Banten Yusuf Soufi mengatakan, berbagai kegiatan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan pendidikan di ponpes diharapkan mampu mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten.

Dengan demikian, nantinya para santri memiliki daya saing yang kuat serta mampu membangun kemandirian. "Banten yang terkenal dengan sebutan daerah seribu kiai dan sejuta santri ini bisa menunjukkan eksistensinya dalam peningkatan sumber daya manusia yang siap bersaing di era global," kata Yusuf.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement