Oleh: Amri Amrullah

Motif-motif berlian alias jajaran genjang yang menampung pola tradisional Maroko melunakkan sisi kaku dari arsitektur ultramodern bandara ini.

Sebuah majalah perjalanan di New York, Travel and Leisure, pada Januari 2010 membuat daftar 13 bandara internasional dengan arsitektur terbaik di dunia. Salah satu bandara yang menjadi penilaian terbaik majalah tersebut adalah Bandara Internasional Menara di Marrakesh, Maroko.

Menarik, ketika bandara ini disandingkan dengan bandara modern berkelas dunia lainnya, seperti Bandara Internasional Kansai di Jepang yang dibangun di atas pulau buatan atau terminal TWA Bandara Internasional Jhon F Kennedy dengan desain futuristiknya.

Majalah tersebut menilai, keistimewaan Bandara Internasional Menara, Maroko, ini karena desain arsitektur bandara yang menggabungkan dua gaya arsitektur. Yakni, gaya arsitektur modern dan kontemporer Islam.

Bandara Internasional Menara ini berada di Kota Marrakesh, tiga kilometer barat daya ibu kota Maroko, Rabat.

Arsitektur ultramodern

Maroko memiliki sejarah panjang kebudayaan Islam. Negara di barat laut Benua Afrika ini kaya berbagai seni bangunan berpola simetris, penuh warna, bangunan berubin, dan penuh dekorasi mosaik gaya arsitektur Islam ala Maghribi.

Model arsitektur tradisional Islam ala Magribi ini menjadi ciri setiap bangunan bersejarah, pasar, istana, madrasah, dan masjid di Maroko. Seiring berjalannya waktu, gaya arsitektur dan dekorasi Islam khas Magribi kini terus bertransformasi dan diadopsi dalam setiap bangunan modern.

Salah satu adaptasi akulturasi gaya modern futuristik dengan arsitektur Islam Maroko terlihat sangat apik pada Terminal 1 Bandara Internasional Menara di Marrakesh. Sebuah rancangan baru terhadap perluasan bandara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika