REPUBLIKA.CO.ID, Fatimah mengembangkan konsep masjid sekaligus lembaga pendidikan tinggi.
Fatimah dikenal dengan Oum al Banine yang bermakna ibu dari anak-anak. Fatimah adalah seorang Muslimah yang berasal dari Kairouan, Tunisia.
Ayahnya bernama Muhammad al-Fihri. Al-Fihri adalah saudagar kaya di daerahnya. Sejak kecil, Fatimah tumbuh dalam keluarga yang berkecukupan dan terpandang di Tunisia.
Meski tumbuh dalam keluarga pebisnis, jiwa Fatimah lebih cenderung pada bidang sosial dan pendidikan. Pada abad kesembilan, ayahnya memutuskan untuk memboyong seluruh keluarganya ke Maroko. Saat itu, Maroko yang dipimpin Raja Idris II menjadi salah satu pusat perdagangan di kawasan Afrika Utara.
Melihat prospek bisnis yang cerah, keluarga Fatimah memilih menetap dan mengembangkan bisnis di Maroko. Kehidupan baru keluarga kaya itu pun dimulai. Sukses pun diraih Fatimah dan keluarganya.
Setelah ayahnya meninggal, kekayaan keluarga dikelola Fatimah dan adiknya, Maryam. Kakak beradik ini tak hanya mengembangkan bisnis, tapi juga melebarkan sayap ke dunia dakwah dan pendidikan. Utamanya, pembangunan masjid.
Masjid yang pertama kali Fatimah bangun adalah Masjid Qarawiyyin di Fes, Maroko. Masjid ini dibangun sebagai wakaf dan amal jariah bagi almarhum ayah mereka. Sedangkan, Adik Fatimah, Mariam, membangun masjid kedua, yakni Masjid Andalusia di kota yang sama.
Masjid Qarawiyyin di Fes ini yang akan menjadi cikal bakal universitas berkat tangan dingin Fatimah. Ia tak mau masjid hanya digunakan untuk aktivitas ritual ibadah, tapi harus dibangun pusat pendidikan.
Kiprah Fatimah makin dikenal sebagai pendiri lembaga pendidikan, terutama perguruan tinggi. Universitas tersebut adalah Qarawiyyin di Fes, Maroko, yang hingga saat ini masih beroperasi.
Dia mendirikan universitas tesebut pada 859 Masehi. Universitas ini dianggap sebagai pusat intelektual utama di kawasan Mediterania.