Oleh: Amri Amrullah
Semasa hidupnya, Titus sangat dihormati di kalangan masyarakat Eropa. Ia dikenal sebagai sosok yang terbuka dan dapat menerima pengaruh-pengaruh Timur atau Islam.
Inisiatif Titus untuk merombak gaya arsitektur Istana Kornik kala itu diilhami oleh kekagumannya pada berbagai karya arsitektur di era kejayaan Islam, mulai dari bangunan-bangunan Islam yang ada di daratan Iberia, Spanyol, hingga di Semenanjung India.
Ketertarikan mendalam Titus terhadap budaya Timur dan Islam membuat banyak kalangan di Eropa saat itu bersikap lebih terbuka dalam hal budaya.
Kondisi itu didukung oleh kehadiran Turki Utsmani di Eropa Tengah yang membuat pengaruh Turki dan Islam tersebar luas di Polandia. Pengaruh Turki itu salah satunya bisa dilihat pada cara berbusana para aristokrat atau bangsawan Eropa.
''Kala itu, banyak dari mereka yang mengenakan jubah atau selendang yang jelas terpengaruh dari gaya busana bangsawan Muslim,'' kata Abdalla.
Bukti lain mengenai kegandrungan orang Eropa terhadap semua hal yang berbau keislaman, menurut dia, adalah Istana Kornik.
Tak sekadar tampil dengan desain arsitektur Islam, istana ini juga menyimpan banyak peninggalan peradaban Islam. Perpustakaan Istana Kornik memiliki koleksi-koleksi kuno berupa manuskrip hasil karya ilmuwan Islam dari abad pertengahan.