Ahad 03 Aug 2014 02:05 WIB

Satu Juta Wisatawan Muslim Bakal Kunjungi Jepang

Salah satu kebun binatang di Selatan Tokyo.
Foto: AP
Salah satu kebun binatang di Selatan Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Keseriusan Jepang memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim akan berbuah manis. Setidaknya, prediksi yang dikeluarkan Lembaga Wisata Syariah Crescentrating menyebutkan satu juta Muslim akan menunjungi negara itu pada 2020.

Kepala Eksekutif Cresentrating, Fazal Bahardeen mengungkap pemicu utama datangnya para wisatawan Muslim ke Jepang adalah bebas visa bagi negara-negara ASEAN, dan besarnya minat masyarakat Jepang mengembangkan wisata syariah.

"Saat ini,  kedatangan wisatawan Muslim di Jepang tumbuh rata-rata 7.2 persen 2004-2013," ungkap dia seperti dilansir onislam.net, Ahad (3/8). Menurutnya, pertumbuhan itu akan meningkat menjadi 18.7 persen pada tujuh tahun ke depan.

Fazal mengatakan masih banyak ruang untuk pertumbuhan pariwisata Muslim di Jepang tetapi Negeri Matahari Terbit harus memastikan bahwa pertumbuhan yang stabil layanan dan fasilitas yang disediakan bagi wisatawan Muslim".

Sejak beberapa tahun terakhir, mulai bermunculan restoran halal. Di bandara, Jepang mulai menyiapkan ruangan khusus untuk shalat. Demikian pula hunian hotel syariah yang dikhususkan bagi kalangan wisatawan Muslim.

Islam mulai berkembang di Jepang pada tahun 1920 melalui imigrasi beberapa ratus Muslim Turki dari Rusia setelah revolusi negara itu.  Pada tahun 1930, jumlah Muslim di Jepang mencapai sekitar 1.000 jiwa.

Gelombang lain migran yang meningkatkan populasi Muslim mencapai puncaknya pada tahun 1980-an, bersama dengan datangnya pekerja migran dari Iran, Pakistan dan Bangladesh. Saat ini, populasi Muslim di Jepang mencapai 120 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement