Sabtu 02 Aug 2014 16:43 WIB

Fatima al-Nisaburiya Sang Guru Sufi (2)

Tarian Sufi (ilustrasi).
Foto: being.publicradio.org
Tarian Sufi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Memilih jalan sufi meski dari keluarga istana.

Dia pun memperjuangkan hak-hak wanita yang telah menikah tanpa harus meninggalkan kewajiban terhadap suami dan rumah tangganya. Berkat jalan sufinya yang total, gurunya Dhu al-Nun memberi gelar Fatima guru yang mulia.

Selain kepada Dhu al-Nun, Fatima juga berguru ke Abu Yazid Bistami dan Abu Hafz al-Haddad. Bistami tak ketinggalan memuji sosok Fatima sebagai seorang wanita yang menyampaikan kebenaran. Bistami menyebut Fatima lebih mengetahui stasiun spiritual dibandingkan dirinya.

Sosok Fatima di kalangan sufi juga terkenal sebagai sufi wanita di samping Rabiatul al-Adawiyah. Tak lain karena Fatima seperti halnya Muslimah lain, juga menjalani pernikahan. Fatima menikah dengan seorang sufi bernama Abu Hamid Ahmad bin Khadrawayh.

Awalnya, Fatima justru menawarkan diri untuk dinikahi Khadrawayh. Namun, sang sufi Khadrawayh menolak pinangan pertama Fatima. Tak menyerah, Fatima mengutus seseorang untuk menanyakan kesediaan Khadrawayh untuk kedua kalinya. Kali ini lewat utusan langsung dari ayahanda Fatima.

Akhirnya Khadrawayh menerima tawaran Fatima dan keduanya menikah. Suaminya membimbing Fatima dalam hal agama dan tuntunan ibadah. Namun, melihat kedekatan Fatima dengan sang guru, Bistami timbul cemburu dalam diri suaminya. 

Fatima menjelaskan, "Suamiku, kamu dekat secara langsung denganku sementara Bistami dekat denganku secara spiritual. Kamu membangkitkan semangatku, Bistami membangkitkan cintaku kepada Tuhan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement