Senin 14 Jul 2014 21:02 WIB

Lombok Barat Wajibkan Setiap Hotel Sediakan Alquran

Alquran
Foto: Republika/Edi Yusuf
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Bupati Lombok Barat H Zaini Arony mewajibkan setiap hotel di daerahnya menyiapkan Al Quran di dalam setiap kamar dan mushala karena sebagian besar tamu yang menginap umat Muslim. "Tidak ada kita menemukan Al Quran di hotel-hotel. Padahal mayoritas penduduk kita adalah Islam," katanya di Lombok Barat, Senin (14/7).

Dia mengatakan, pemerintah daerah juga akan membantu hotel menyediakan kitab suci umat Islam tersebut di tempatnya. Upaya itu merupakan bagian dari program penyebaran Mushaf Al Quran Gumi Patuh Patut Patju (moto Kabupaten Lombok Barat).

Mushaf Al Quran Gumi Patut Patuh Patju diluncurkan secara resmi oleh bupati di Bencingah Agung Giri Menang, pada 6 Agustus 2012. Acara yang dirangkaikan dengan peringatan Nuzulul Quran itu dihadiri hampir semua tuan guru dan pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Lombok Barat.

Bupati menegaskan, pihaknya akan mencetak Mushaf Al Quran Gumi Patut Patuh Patju sebanyak 10 ribu eksemplar pada tahun ini. Hasil pencetakan akan dibagikan kepada hotel, pondok pesantren, madrasah dan sekolah se-Kabupaten Lombok Barat.

"Pencetakannya menggunakan tinta emas," ujar Zaini.

Pembagian mushaf tersebut, kata dia, juga sebagai upaya menunjukkan identitas Kabupaten Lombok Barat kepada masyarakat, khususnya dari luar daerah karena dalam mushaf tersebut terdapat berbagai ornamen berciri khas daerah, seperti bentuk kerajinan cukli, kembang laos dan bentuk ukiran lainnya.

Lebih lanjut, Zaini mengatakan, Islam harus berpadu dengan budaya lokal agar ajaran Islam dapat membumi. Begitu pula kehadiran mushaf Al Quran khas Lombok Barat itu bertujuan agar masyarakat Sasak (etnis Lombok), umumnya dan Lombok Barat khususnya makin merasakan kedekatan Al Quran dengan kehidupan mereka.

Sebab ornamen yang ada dalam mushaf Al Quran itu menggambarkan corak ragam kehidupan, seni budaya, tradisi dan berbagai hasil karya masyarakat peninggalan leluhur. "Inilah persembahan kami untuk masyarakat Lombok Barat," ujarnya.

Selain meminta menyediakan Al Quran, ia juga meminta pengelola hotel untuk menunjukkan identitas Lombok Barat, dengan cara memajang berbagai ornamen khas daerah. Upaya itu sudah dilakukan oleh sejumlah hotel di kawasan wisata Senggigi. Salah satunya Aston Hotel.

"Minimal ornamen khas daerah itu harus ada di ruang tunggu sehingga bisa dilihat para pengunjung dari luar daerah," kata Zaini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement