Sabtu 12 Jul 2014 17:09 WIB

Menag: WNI Wajib Solider Terhadap Palestina

Rep: Indah Wulandari/ Red: Chairul Akhmad
Pesawat tempur Israel terbang di langit Gaza dalam lanjutan serangan yang dilancarkan negara zionis itu pada Jumat, (11/7).
Foto: Reuters/Ronen Zvulun/ca
Pesawat tempur Israel terbang di langit Gaza dalam lanjutan serangan yang dilancarkan negara zionis itu pada Jumat, (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan warga Indonesia agar meningkatkan solidaritasnya kepada bangsa Palestina, di tengah gempuran agresi militer Israel yang tak berperikemanusiaan.

"Bangsa Indonesia wajib menyampaikan rasa solidaritasnya pada Muslim Palestina. Khusus bagi umat Islam yang sedang menjalani puasa di bulan Ramadhan, mari lakukan Qunut Nazilah dalam shalat. Kita doakan agar bangsa Palestina dapat cepat terbebas dari derita, dan mereka bisa hidup berdampingan dengan aman dan tentram bersama bangsa Israel," ujar Menag dalam rilisnya, Sabtu (12/7).

 

Doa bagi kaum Palestina yang teraniaya tadi, jelasnya, juga diimbangi dengan upaya diplomasi pemerintah RI untuk menghentikan segala tindak kekerasan dan aksi militer. Serta meminta lembaga perdamaian dunia PBB untuk mengawal terciptanya gencatan senjata di Palestina.

 

"Ada pula sumbangan 1 juta dolar AS dan bantuan kemanusiaan lainnya dari pemerintah yang patut disyukuri," jelas Menag.

 

Lukman yang menjabat juga sebagai Wakil Ketua Umum PPP ini menjelaskan, selain bantuan dari pemerintah, masyarakat juga banyak yang mengumpulkan dana serupa. Ia berharap bantuan swadaya tersebut  tepat sasaran.

 

Pemerintah RI, kata dia, terus berkomunikasi dengan otoritas Palestina agar bantuan kemanusiaan tersebut benar-benar efektif. Ormas, LSM, dan berbagai kelompok dan kalangan di masyarakat diharapkan bisa berkoordinasi dengan pemerintah agar tercapai efektivitas bentuk dan penyampaian bantuan dimaksud.

 

"Jangan sampai bentuk bantuan yang dihimpun dari masyarakat bukan yang dibutuhkan oleh warga Palestina, atau adanya bantuan tersebut malah menimbulkan persoalan baru," harap Menag.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement