Senin 23 Jun 2014 23:06 WIB

Dai Pedalaman Ikut Bangun Pendidikan (1)

Rep: c67/ Red: Damanhuri Zuhri
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan LAZIS PT PLN (Persero) Kaltim serahkan 200 paket Santunan untuk Miskin (Senyum) dan Buka Bersama Ditunggu (BeDuG).
Foto: bmh
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan LAZIS PT PLN (Persero) Kaltim serahkan 200 paket Santunan untuk Miskin (Senyum) dan Buka Bersama Ditunggu (BeDuG).

REPUBLIKA.CO.ID,

BMH telah mengirimkan 3.000 dai ke seluruh pedalaman Indonesia.

JAKARTA - Pengiriman dai ke daerah-daerah pedalaman merupakan kerja strategis. Direktur Eksekutif Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Wahyu Rahman mengatakan, di pedalaman dai tak sekadar berdakwah tetapi juga membangun pendidikan.

Karena itu, ia meminta umat Islam memberikan dukungan pada pengiriman para dai ini. Selama ini, lembaga zakat yang dimiliki ormas Islam Hidayatullah ini secara berkelanjutan mengirimkan para dai ke pedalaman di seluruh Indonesia.

Wahyu menyayangkan, tak banyak informasi yang disampaikan ke publik tentang kerja keras para dai itu. “Tak banyak publikasi tentang mereka,” kata Wahyu  dalam talkshow Inspirasi Dai Tangguh di Gedung Smesco, Jakarta, Ahad (22/6).

Karena itu, sekarang BMH mulai menyosialisasikan aktivitas para dai pedalaman. Ia menuturkan, para dai yang dikirim ke pedalaman telah melalui perekrutan selektif. Bahkan, ada yang direkrut sejak sekolah dasar.

Selanjutnya, mereka memperoleh pendidikan dai dan dikerahkan untuk berdakwah di pedalaman. “Kami telah mengirimkan sebanyak 3.000 dai. Mereka mendapatkan bekal iman dan ilmu,” kata Wahyu.

Mereka yang akan berangkat mendapatkan pelatihan di pesantren. Dengan demikian, kerja keras dan kreativitas mereka terasah. Keterampilan ini sangat berguna saat mereka berada di medan dakwah.

Saat mendekati masyarakat, para dai menggunakan pendekatan persuasif. Mereka menyesuaikan diri dengan kondisi di sana. Sedikit demi sedikit kemudian para dai melakukan perubahan dan mencerahkan masyarakat.

Menurut Wahyu, BMH menekankan kedatangan dai ke pedalaman membawa tekad rahmat bagi semua. Ini akan memudahkan mereka memperoleh sambutan hangat dari warga pedalaman.

Di sisi lain, masih banyak hambatan yang dialami BMH. Minimnya partisipasi masyarakat merupakan kendala utamanya. Persoalan lain adalah masih banyak kebutuhan dana untuk membiayai para dai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement