REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Umat Islam di Indramayu yang hendak menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, harus bersabar. Karena daftar tunggu keberangkatan haji dari kabupaten itu kini hingga 2028.
"Jadi harus menunggu 14 tahun lagi," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, Yayat Hidayat, kepada Republika, Senin (23/6).
Yayat menjelaskan, kuota jamaah haji dari pemerintah pusat untuk Indramayu tahun ini sekitar 1.458 orang. Hingga kini, jumlah daftar tunggu calon jamaah haji asal Indramayu seluruhnya mencapai lebih dari 19 ribu orang.
Menurutnya, kuota yang diperoleh Indramayu pada 201 memang berkurang dibandingkan dua tahun lalu. Pemotongan kuota itu menyusul adanya kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
Dua tahun lalu, kuota untuk Indramayu sebanyak 1.856 orang. Namun kini, tinggal 1.458 orang. "Calon jamaah haji yang tahun lalu mengalami penundaan akibat pemotongan kuota, akan diprioritaskan untuk berangkat tahun ini," terang Yayat.
Yayat mengungkapkan, panjangnya daftar tunggu keberangkatan haji di Indramayu dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain, semakin meningkatnya kesadaran beragama di kalangan masyarakat. Mereka semakin menyadari, berhaji merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi bila telah memiliki kemampuan.
Tak hanya itu, lanjut Yayat, kondisi tersebut juga menunjukkan semakin membaiknya kondisi perekonomian masyarakat. Menurutnya, para pendaftar haji itu sebagian besar berasal dari kalangan petani. Tingginya harga jual hasil pertanian, membuat tingkat kesejahteraan petani memang meningkat.
"Selain itu, adanya pemangkasan kuota jamaah haji juga turut memicu semakin panjangnya daftar tunggu haji," tutur Yayat.
Ia menjelaskan, Indramayu merupakan salah satu daerah yang paling panjang daftar tunggu hajinya di Jawa Barat. Dia berharap, para calon jamaah bisa bersabar. Meski pun untuk yang sudah berusia diatas 82 tahun, akan mendapat prioritas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika