Sabtu 21 Jun 2014 00:33 WIB

Islam dan Eksotika Toledo (3-habis)

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
sebuah peninggalan masjid pada masa kejayaan islam di toledo spanyol yang banyak dikunjungi wisatawan
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
sebuah peninggalan masjid pada masa kejayaan islam di toledo spanyol yang banyak dikunjungi wisatawan

REPUBLIKA.CO.ID,

Sentuhan peradaban Islam menjadikan Toledo sebagai kota yang indah, berbudaya, dan berilmu pengetahuan.

Juga Abu Bakar al-Umawi, Ibnu as-Syaikh, Ibnu Umar al-Juhani,  Ibnu Isyun al-Azdi, Ibnu Jusyun al-Anshari, Ibnu Syanthir, Ibnul ar-Raj,  Mahbub al-Khasyni, Abu Ishaq al-Fahmi, Ibnu Samiq, Judi bin Usman, Ibnu Damj,  Al-Quwaides Ibnu Maimun.

Termasuk juga ulama-ulama seperti Ibnu Mas`ud al-Thulaithali,  Al-Shaidalani, Al-Zarqani, Ibnul Baghunusy, Abul Mathraf al-Lakhmi, Ibnul Khayyath, At-Tamimi at-Thulaithali, dan masih banyak lainnya.

Di bidang sains, Toledo juga melahirkan banyak ilmuwan. Salah satunya yang terkenal adalah Al-Zarqali. Ia adalah ahli matematika dan astronomi termashur pada zamannya. Masyarakat Barat biasa menyebut Arzachel terhadap tokoh yang lahir pada 1029 M ini.

Di dunia Islam, ia dikenal dengan nama al-Zarqalluh atau al-Zarqallah. Kontribusinya bagi pengembangan astronomi modern sungguh sangat tak ternilai.

Tak hanya menciptakan peralatan astronomi yang terhitung canggih pada zamannya, namun ia  juga menciptakan sederet teori penting.

Tak heran jika di kemudian hari masyarakat astronomi modern mengabadikan namanya sebagai nama salah satu kawah di bulan.

Pada akhir abad ke-11, al-Zarqali menemukan orbit planet berbentuk elips atau lonjong, bukan sirkular. Ia pun mampu membuat astrolabe, bahkan astrolabe ciptaannya tergolong paling bagus dibandingkan astrolabe-astrolabe lain yang pernah dibuat sebelumnya ataupun yang dibuat pada masa itu.

Penemuan al-Zarqali lainnya adalah metode pembuatan jam di Toledo. Jam yang diciptakannya itu masih bisa berfungsi hingga 1135 M.

Toledo juga melahirkan ilmuwan-ilmuwan andal lainnya. Sebut saja, misalnya, al-Waqidi dan al-Tugibi yang ahli di bidang matematika, Ibnu al-Attar yang pakar di bidang ilmu ukur, dan Ibnu Hamis yang menguasai ilmu astronomi. Ada pula Muhammad Ibnu al-Safar yang pada 1029 juga menciptakan astrolabe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement